Lokasi yang saya ambil untuk wawancara dengan PSK Waria di Lapangan Denggung Tridadi Sleman (Alon-alon Denggung). Di lokasi ini sering dijumpai psk waria yang sedang mencari pelanggan. Lokasi ini sering digunakan untuk mangkal para psk waria. Saat itu ada 4 waria yang sedang mencari pelanggan, kemudian saya menemui seorang waria untuk saya wawancarai. Sebelum mewawancarai saya meminta kesediaannya untuk diwawancarai mengenai seputar kehidupan psk waria.
+ Permisi mbak….. mbak bersedia saya wawancarai tidak?
- Diwawancara mengenai apa mas?
+ Diwawancara mengenai seputar kehidupan mbak.
- Untuk apa mas?
+ Begini mbak maaf sebelumnya, saya mendapatkan tugas dari kampus untuk melakukan penelitian tentang potret kehidupan seseorang. Kebetulan saya mencari seorang waria untuk saya teliti. Bersedia tidak mbak?
- Mau bayar berapa mas?
Setelah tawar menawar akhirnya mendapat kesepakatan untuk wawancara sekitar 1 – 2 jam.
+ Perkenalkan mbak nama saya J. Nama mbak siapa?
- S.
+ Nama Asli?
- M A S
+ Mbak aslinya mana?
- Saya asli Surabaya, Tambak Asri.
+ Sekarang tinggal di mana?
- Tinggal di seberang jalan situ, jalan magelang belakang rumah makan padang tempatnya Ibu y. Tepatnya di Jl Magelang Km X Yk.
+ Mbak umurnya berapa?
- Saya kelahiran tahun 1962.
+ Mbak sudah berapa lama menjalani kehidupan seperti ini?
- Sudah lama sekali mas sejak saya kecil.
+ Awal mulanya gimana mbak?
- Saat kecil saya sudah senang dandan, senang memakai daster, senang bermake up, entah kenapa saya merasa seperti perempuan, perasaan saya seperti perempuan, saya juga menyukai laki-laki, dan kalau dengan perempuan saya sama sekali tidak memiliki rasa suka. Kira-kira berumur 14 th karena kesulitan ekonomi, saat itu saya merantau ikut jualan sate madura dengan tetangga di daerah Sleman, kemudian berjualan sendiri sate keliling madura di daerah muntilan, sejak merantau saya sudah melayani laki-laki tetapi tidak terang-terangan. Kira-kira 6 th berjualan sate madura kemudian saya menjadi pembantu. Saat menjadi pembatu saya juga sempat berpindah-pindah dari muntilan hingga menjadi pembantu di Jakarta dan kembali lagi ke Muntilan lagi. Setelah beberapa lama menjadi pembantu kemudian saya berhenti dan terang-terangan terjun ke dunia hitam.
+ Mbak pertama kali diajak oleh siapa hingga bisa melayani dan terjun ke dunia hitam?
- Pada awalnya saya nggak ada yang mengajak, pertama kali saya melayani seorang pria waktu itu saya ikut bapak ke Madura kira-kira berumur 12 th. Di sana kerjaannya merumput, waktu itu kalo sedang berangkat merumput ada seorang guru SD yang sering mengejar-ngejar saya kemudian saya diciumi, dipegang-pegang, lama kelamaan guru itu menyuruh saya untuk melayani dan saya juga mau. Kemudian pada saat merantau di muntilan saya kenal dengan teman waria namanya Weni. Weni sering mengajak keluar malam untuk mencari laki-laki hidung belang, pada awalnya saya iseng dan akhirnya saya memutuskan untuk terjun ke dunia hitam.
+ Mbak kenapa mau di suruh melayani guru itu?
- Saya sebenarnya juga suka dengan apa yang dilakukan guru itu, tapi dulu masih takut dan tidak berani ngomong jadi saya cuma nurut aja.
+ Mbak bisa merasa cewek dan suka dandan sendiri ikut-ikutan siapa? Apakah lingkungan mbak banyak ceweknya?
- Tidak mas. Saya jadi begini tahu-tahu ada sendiri, tahu-tahu perasaan seperti wanita tidak ada yang mengajari dan semua normal.
+ Mbak berapa saudara?
- Saya lima bersaudara dan saya nomor empat kakak laki semua dan adik perempuan semuanya normal.
+ Keluarga ada yang tahu tidak mbak kalo mbak terjun ke dunia hitam?
- Dulu belum tahu tapi sekarang sudah tahu semua.
+ Kok bisa tahu gimana mbak?
- Ada tetangga yang mengetahui pekerjaan saya kalo saya sering mangkal di perempatan di bawah jembatan dan melapor ke orang tua saya?
+ Keluarga marah tidak mbak?
- Semua keluarga marah kakak ada yang pingsan, mau dibunuh orang tua, di suruh minggat, tidak diaku anak, tapi ada bibi yang melerai dan akhirnya mereka menyadari dan sekarang sudah tahu semua hanya ada satu saudara kandung yang hingga saat ini tidak mau mengaku saya sebagai saudara.
+ Orang tua masih mbak?
- Bapak masih. Ibu sudah meninggal sejak saya kecil dan bapak nikah lagi. Bapak asli Madura dan Ibu Surabaya.
+ Orang tua dulu kerja apa?
- Tani semua mas.
+ Mbak sebenarnya laki atau perempuan?
- Saya laki-laki normal cuma perasaan saya seperti wanita.
+ Mbak kalo kerja biasanya jam berapa?
- Saya kerja habis maghrib sampai jam 10 malam.
+ Mbak biasa mangkal dimana?
- Saya sekarang mangkalnya cuma disini mas. Kalau dulu pernah di pasar muntilan, terminal jombor, di stasiun kereta.
+ Mbak kalo kerja semalam dapat berapa?
- Gak mesti mas, sekarang paling dapat 20 – 50 ribu kalo dulu sebelum jaman pak SBY, waktu megawati dan sebelumnya bisa dapat 100 – 150 rb. Sekarang susah kadang juga gak dapat.
+ Kenapa mbak ?
- Nggak tahu sekarang mungkin pada susah cari uang.
+ Mbak tarifnya berapa sekali maen?
- 20 – 25 rib.
+ Berapa lama mbak kalo maen?
- Kalo pelanggan sudah puas.
+ Pelanggannya rata-rata umur berapa?
- Rata-rata dah tua atau setengah baya beranak 1 – 2.
+ Kalo anak kecil pernah? Seumuran SMP?
- Pernah tapi jarang, paling dia punya uang maksimal 5 - 10 ribu, kalo terpaksa saya layani dan kadang juga tidak saya layani soalnya saya gak nafsu kalo sama anak kecil.
+ Kenapa kok Nggak nafsu?
- Kalo sama anak kecil atau anak muda saya gak nafsu soalnya kebanyakan mereka mandang saya sebelah mata, mandang saya gak normal cuma sebagai pemuas nafsu.
+ Mbak kalo main dimana?
- Biasaya di tempat-tempat sepi, di jalan sepi, pernah juga kos atau di hotel.
+ Mbak kan asli laki-laki, kalo pas maen gimana mbak?
- Kalo maen lewat belakang mas, lewat anus, kadang juga diemot.
+ Mbak apakah juga puas? Orgasme?
- Kalo sama orang yang saya sukai saya terangsang, kemudian tegang dan keluar.
+ Orang yang disukai yang bagaimana?
- Saya suka dengan orang yang udah agak umur berkumisan.
+ Mbak kalo dulu sama sekarang beda nggak tarifnya?
- Beda mas dulu pernah tarif nya hanya 1000-2000.
+ Pernah ada yang tidak bayar?
- Pernah, pelanggan udah selesai main alasan dompet ketinggalan, uang hilang.
+ Marah Nggak mbak?
- Dari pada ribut saya relakan aja mas.
+ Kalo pas maen sering menggunakan obat kuat tidak?
- Belum pernah mas paling saya minum jamu jawa buat tambah stamina.
+ Mbak pernah merasa sakit tidak kalo pas maen?
- Pernah kalo kegedean barangnya.
+ Mbak takut nggak kalo terkena penyakit?
- Takut mas tapi bagaimana lagi pekerjaan saya begini.
+ Mbak sering sakit tidak? sakit badan?
- Jarang sakit, paling masuk angin batuk flu terus sembuh, kadang juga sakit mag.
+ Pernah periksa dokter atau tes darah? Tes HIV?
- Pernah dulu yang ngadain lentera tapi untungnya hingga saat ini saya belum terkena penyakit itu.
+ Kalo pas maen dengan pelanggan pake kondom tidak?
- Kadang saya menyuruh pake kondom ada yang mau tapi kebanyakan kalo pakai kondom tidak mau.
+ Apakah ada pelanggan yang pernah kasar?
- Pernah ada kejadiannya sekitar 2 tahun yang lalu di daerah godean, waktu itu ada seorang yang menyewa saya, kemudian saya di bawa kesuatu tempat untuk maen, tapi kemudian orang itu marah-marah karena saya waria tahunya orang itu saya wanita, kemudian saya diturunkan di pasar godean dan tahu-tahu saya di keroyok oleh segerombolan orang yang mungkin gerombolan GPK, teman orang yang menyewa tadi. Saya dipukulin, menggunakan senjata tajam seperti pedang dan lain-lain. Saya sempat bisa melarikan diri tapi dikejar dan akhirnya saya pingsan dan pagi harinya saya berada di selokan dan luka disekujur tubuh, ditolong oleh tukang ojek, dibawa kerumah sakit.
+ Pernah ada pelanggan yang baik?
- Pernah juga , kadang kalo pelanggan yang baik memberi uangnya lebih.
+ Apakah pernah ada pelanggan yang suka dengan mbak?
- Pernah mas, pernah juga ada yang berhubungan lama sampai 7 th, kaya suami istri, dia sering memberi uang, tapi dia sudah punya istri dan anak akhirnya kami putus hubungan karena masalah keuangan. Pernah lagi hubungan sama orang tempel 3 th tapi saya memutuskan untuk pisah karena dia hanya ingin uang saya.
+ Apakah mbak ada yang mengoordinir? Ada pimpinannya? Setor ke seseorang?
- Tidak saya sendiri, uang yang saya dapat buat saya sendiri tidak setor pada siapapun. Saya sering hidup sendiri, kemana mana juga sendiri.
+ Biasanya yang mangkal di sini berapa orang mbak?
- 4 orang waria tapi kadang juga ada yang datang dari tempat lain waria magowo, waria kricak.
+ Kalau sesama waria sering bersaing gak?
- Iya mas namanya juga cari pelanggan.
+ Pernah sampai bertengkar tidak ?
- Pernah tapi kalo saya mending ngalah, mending pergi terutama kalau sama waria batak. Waria batak kasar-kasar ada yang bukan waria asli, kalau siang laki normal kalau malam jadi waria. Waria batak ada yang suka ngompasin pelanggan.
+ Apakah mbak pernah terkena razia dari petugas?
- Sudah sering mas terkena razia polisi atau satpolpp, dihukum seminggu kemudian di bebasin.
+ Apa yang dilakukan petugas? Apakah memberi binaan, ketrampilan?
- Tidak petugas hanya menanya-nanyai saya dan menyuruh saya untuk berhenti menjadi psk, tidak memberi binaan atau ketrampilan.
+ Uang yang di dapat buat apa saja? Apakah cukup?
- Macam-macam mas kalo dibilang cukup ya tidak, dulu lumayan saya sering kirim ke orang tua, kalo sekarang cukup buat hidup sehari-hari, bayar kos, beli make up dan lain-lain.
+ Bayar kost berapa mbak?
- 150 rb per bulan.
+ Kalo siang ngapain aja mbak?
- Kalo siang paling nyuci, gak ada pekerjaan lain, maen ke tempat teman.
+ Apakah mbak juga berbaur dengan warga lingkungan.
- Kalo di tempat sekarang jarang, kalo dulu waktu di jombor saya ikut kegiatan warga biasa seperti yang lain. Di jombor lama sekitar 7 th.
+ Pandangan warga bagaimana terhadap mbak?
- Macam-macam mas ada yang memandang waria sebelah mata, kita ini dianggap tidak normal, sampah masyarakat, tapi ada juga yang baik mereka tidak membeda-bedakan terhadap kita.
+ Mbak agamaya apa?
- Islam.
+ Apakah mbak melakukan ibadah sholat?
- Ya saya sholat 5 waktu, saya juga sering wiridan biasanya setelah pulang kerja jam 10 malam saya mandi besar kemudian sholat isak dan wiridan, pagi bangun jam 4 kemudian sholat subuh, kalo ramadan juga puasa penuh 1 bulan.
+ Mbak bisa sholat siapa yang ngajarin?
- Dulu di lingkungan rumah saya pondok pesantren jadi saya bisa sholat.
+ Mbak pingin tidak berhenti dari pekerjaan ini, punya pekerjaan lain?
- Ya pingin to mas, pekerjaan begini siapa yang mau. Tapi gimana lagi saya cari uang bisanya cuma gini, lagian siapa yang mau menerima saya bekerja paling-paling jadi pembantu.
+ Dulu pernah jadi pembantu kenapa berhenti?
- Saat jadi pembantu sering di marah-marahi oleh majikan, selain itu gajinya juga kecil.
+ Kapan mbak mau berhenti dari pekerjaan ini?
- Kalo udah punya modal, punya uang, atau dapat pekerjaan lain.
+ Rencana mbak apa?
- Kalo punya modal kepingin usaha lain seperti buka salon atau jualan. Trus saya pingin hidup normal berkeluarga, punyak anak mungkin ambil anak dari panti asuhan. Kadang saya iri kalau liat orang berboncengan dengan istri dan anaknya rasanya sedih kepingin seperti mereka.
+ Apakah mbak mempunyai keinginan jadi laki-laki normal ?
- Tidak mas saya pinginnya tetep jadi perempuan tidak ingin jadi laki-laki.
+ Mbak apakah pernah ke dukun agar laris?
- Pernah mas rata-rata juga pake gituan.
+ Ke dukun mana mbak?
- Di muntilan pernah di daerah gunung pring, dukun purworejo, dulu juga pernah ke dukun madura dukunnya sakti tapi sekarang sudah meninggal.
+ Ke dukun di kasih apa?
- Ke dukun pasang susuk, biasanya di daerah muka sama di daerah belakang. Kalau gak pake gituan kalah sama psk perempuan. Orang itu kalo udah ngerasain punya waria pasti ketagihan mas.
+ Mbak apakah panyudaranya asli atau di suntik silikon?
- Tidak mas, dulu sering minum pil kb sama nature E agar payudara membesar. Setelah jadi baru disuntik silikon.
+ Berapa mbak harga suntik silikon?
- Sekitar 1,5 jt kalau di muka 300 rb.
+ Harapan mbak terhadap pemerintah apa ?
- Harapannya kita sebagai waria agar diperhatikan jangan dibeda-bedakan, pemerintah memberi modal jangan hanya di razia terus-menerus. Kita itu susah mas, udah bisanya nyari pekerjaan seperti ini di uber-uber sama petugas.
Demikian wawancara dengan psk waria.
FENOMENA PSK WARIA
Kehidupan kaum waria sangat kontradiksi dengan budaya masyarakat timur. Para waria sering dianggap remeh dan menjadi kaum pinggiran dalam masyarakat kita. Kebanyakan dari masyarakat kita masih berpandangan buruk dan kolot terhadap kaum waria karena waria dianggap sebagai manusia yang tidak normal, tidak beridentitas dan sampah masayarakat yang sering dijumpai di jembatan, perempatan, dan dipinggir-pingir jalan sebagai kaum penjaja. Tetapi bagaimanapun juga mereka adalah manusia yang berkeinginan untuk hidup normal seperti yang lain. Mereka juga menginginkan pekerjaan yang layak dan hidup berdampingan di tengah masyarakat. Namun apa daya mereka, identitas waria yang tidak jelas, bentuk fisik yang aneh, apakah ada yang mau menerima mereka untuk bekerja? Hidup berdampingan? Jelas tidak, jika ada hanya sebagian dari kita. Pada akhirnya pekerjaan yang bisa dilakukan hanya sebatas pada kemampuan seksualnya yang menyimpang, mereka memilih menjadi kaum penjaja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya walaupun tidak semuanya, ada juga waria yang berstatus ekonomi lebih atau mempunyai ketrampilan khusus mampu untuk membuka usaha sendiri, seperti yang sering dijumpai di salon-salon kecantikan.
Dalam tulisan ini ada sepenggal kisah dari seorang waria yang pekerjaannya sebagai penjaja seks komersial. Dia menceritakan kehidupannya sehari-hari, dari awal mula menjadi waria hingga terjun ke dunia hitam. Nama panggilan waria ini adalah S, nama aslinya M A. Mbak S kost di Jl. Magelang Km x Yk. Waria kelahiran tahun 1962 ini aslinya Surabaya dan saat ini sehari-hari bekerja sebagai PSK di lapangan Denggung Sleman. Dia lima bersaudara, anak nomor empat. Semua saudaranya normal semua kecuali dirinya sendiri. Dengan segala kebaikan hatinya Mbak S menceritakan semua kehidupannya, tentang masa kecilnya yang sudah menyukai segala sesuatu yang berbau kewanitaan. S sejak kecil sudah senang berdandan, berias diri, senang memakai daster padahal dia juga mempunyai kakak laki-laki. Di keluarganya tidak ada yang memaksa atau menekan dia untuk menjadi perempuan. Kehidupan S mengalir begitu saja hingga pada saat dia berumur kira-kira 14 th untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dia memutuskan untuk merantau ke Jogjakarta. Pada mulanya S ikut temannya untuk berjualan sate madura di daerah Seyegan Sleman, dia juga pernah menjadi pembantu di Muntilan, di Jakarta dan pada akhirnya dia memutuskan untuk berhenti menjadi pembantu untuk terjun ke dunia hitam.
Siapakah Sebenarnya Waria Itu ?
Pandangan Islam terhadap Waria
Sampai saat ini belum ada ulama yang memperbolehkan seorang laki-laki dalam hidupnya untuk berdandan menyerupai seorang wanita. Bahkan di agama islam melarangnya. Allah Swt hanya menciptakan manusia berpasangan, yakni laki-laki dan wanita. Tidak ada jenis ketiga, hal ini seperti yang disebutkan dalam firman Allah Swt pada surat An-Nisaa’ :.
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak."
Selain itu kejelasan jenis kelamin seseorang akan mempertegas status hukumnya dalam menjalankan ibadah. Terutama dalam menjalankan syariat. Seperti sholat, haji, batasan aurat, dan lain-lain.
Pilihan untuk menjadi waria bagi seorang muslim, adalah pilihan buruk yang dibenci Allah dan RasulNya. Rasulullah saw., sebagaimana dituturkan Ibn Abbas, telah melaknat perilaku seperti itu:
Rasulullah saw. telah melaknat para lelaki yang menyerupai para wanita dan para wanita yang menyerupai para lelaki. (HR al-Bukhari, at-Tirmidzi, Abu Dawud, Ahmad). Jadi prilaku menyimpang dari seorang laki-laki yang menyerupai wanita adalah perbuatan yang maksiat. Perbuatan itu dilaknat oleh Allah Swt.
Namun yang terjadi di negara ini berbeda, sering kita dengar acara-acara pemilihan Miss Waria Indonesia yang diselenggarakan. Acara ini digelar untuk mendapatkan pengakuan menjadi waria. Hal itu merupakan pengaruh budaya barat yang menyesatkan.
Terlepas dari benar tidaknya seorang waria untuk menjalani kehidupannya, mereka juga manusia yang normal, berkeinginan untuk hidup bersosial di tengah masyarakat, ingin diperhatikan dan mendapatkan kasih sayang dari orang lain. Mereka ingin berumah tangga membentuk keluarga yang bahagia dan hidup seperti manusia lainnya. Tetapi apa yang terjadi di sekitar kita, pandangan terhadap kaum waria masih sangat negatif, terutama pada para waria sebagai PSK. Sebenarnya masalah tersebut merupakan masalah sosial, masalah penyakit masyarakat seperti pada umumnya yang perlu tetap dibina, dibimbing ke jalan yang benar dan menjadi perhatian pemerintah.